Skip to main content

Keraguan saudariku yang belum berjilbab



Ini bukan sebuah untaian kata saja. Tapi inilah hal nyata. Inilah hal yang selama ini membuat mereka para kaumku wanita, berkata bahwa 

“Aku belum mampu”

Alhamdulillah sudah lima tahun ini, hamba Alloh ini telah dikukuhkan dengan jilbab. Dan Alhamdulilah banyak peristiwa, dan rentetan ujian yang menaungi diri ini dalam berjilbab. Dan itu sungguh luar biasa dan merupakan pengalaman yang tak terlupakan dalam garis kehidupan sang hamba Alloh yang sederhana ini.
Jilbab ialah penutup Aurat. Jilbab ialah merupakan pelindung bagi mereka kaum muslimah dari bahaya serta dosa. Dan jilbab adalah pembentuk akhlak bagi wanita yang bergelar muslimah untuk bisa menjadikan dirinya seorang hamba Alloh yang dicintai karena telah melaksanakan salah satu perintah indahnya.
Telah dijelaskan dalam surah Al-Azhab 59
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Alloh teramat sayang kepada kaum muslimah. Dan Alloh Amat sangat ingin melindungi mereka agar mereka aman serta mudah dikenali. Namun pada kenyataannya inilah banyak muslimahku yang kini masih meragu dalam berjilbab. Mereka selalu berkata

“Aku merasa belum siap”

Kalimat itulah yang selalu dipaparkan  para saudariku yang belum berjilbab. Mereka berpikir bahwa akhlak untuk orang yang menggunakan jilbab adalah orang-orang saleh serta taat kepada agama, bukan mereka yang merasa agamanya masih merasa kurang. Hm..Sungguh miris hati merasakan kalimat itu. Mereka tak mengetahui sesungguhnya bahwa sekalipun seorang muslimah yang merasa cukup taat agama, namun Auratnya masih belum terjilbabi, maka apalah artinya?.  Sungguh Semua sia-sia. Ibarat mengisi air di sebuah wadah yang terlubangi. Tidak akan dapat menampung pahala dan  Semua mengalir, keluar begitu saja, tak ada yang tersisa.

Jilbab adalah tolak ukur mereka yang merasa muslimah. Jilbab adalah pembeda para kaum muslimah dengan mereka wanita yang bukan muslimah. Jika engkau merasa engkau wanita muslim, seharusnya engkau berjilbab. Seharusnya engkau menutup auratmu. Bukan berkata engkau belum siap. Atau lebih tak pantas lagi mengatakan bahwa engkau tak sanggup menggunakan pakaian syar’i tersebut.

Apa yang menghalangimu saudariku?

Surga dihadapanmu?

Engkau muslimah kan?

Engkau taat kepada Alloh dan Rasullnya bukan?

Jadi apa lagi yang membuatmu meragu untuk berjilbab?

Pakaian inilah pelindungmu

 
Pakaian inilah tanda pengenalmu sebagai seorang wanita muslim

 

Comments

Popular posts from this blog

NABI IDRIS A.S

Idris ‘alaihissalam adalah salah satu di antara nabi-nabi Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dua kali dalam Alquran, namun tidak menceritakan kepada kita kisahnya atau kisah kaumnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كَلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Al Anbiya’: 85) وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا {56} وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا {57} “Dan ceritakanlah (wahai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi.— Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS. Maryam: 56-57) Menurut Al Hasan Al Bashri, maksud “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” adalah ke surga. Ada pula yang berpendapat, bahwa maksudnya ke langit yang keempat sebagaimana yan

Menemukan Sahabat Sejati Dalam Islam

Pepatah mengatakan "mencari satu orang teman lebih sulit daripada mencari 1000 orang musuh", bukankah memang benar adanya demikian, karena sudah tabiat manusia memiliki sifat individualis, egois dan is-is yang lainnya. Tapi jangan khawatir jika kita bisa mempraktekkan tips-tips berikut InsyaAlloh kita akan mempunya teman. Berikut Tips mencari sahabat sejati dalam pandangan islam:  Pertama,  Mencintai dan membenci karna Allah Subhanahu wa ta'ala. Dalam Islam, persahabatan bukan untuk meraih manfaat atau simbol status sosial. Tapi untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Rasul saw bersabda: “ 7 Golongan yang akan dinaungi oleh Allah dihari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Nya, salah satunya: Dua Orang yang mencintai karena Allah dan membenci karena Allah " (HR Bukhari-Muslim) Kedua,  saling menghormati dan menghargai. Jalinan persahabatan nggak selalu mulus. Terkadang ada perbedaan pendapat atau perbuatan yang menyinggung. S

Ali bin Abi Thalib r.a Biografi

Ali bin Abi Thalib adalah sahabat yang terkemuka di kalangan umat Islam sekaligus sepupu Nabi Muhammad yang menjadi khalifah (khulafaur rosyidin) setelah kekhalifhan Utsman bin Affan. Ali adalah sosok yang cerdas dan tampan. Ali lahir pada tahun kedua puluh sebelum kenabian, tumbuh berkembang dalam didikan rumah tangga kenabian, dialah orang pertama yang masuk Islam dari golongan anak kecil. Sejak kecil Ali telah berada dalam didikan Rasulullah SAW, sebagaimana dikatakannya sendiri: "Nabi membesarkan aku dengan suapannya sendiri. Aku menyertai beliau kemanapun beliau pergi, seperti anak unta yang mengikuti induknya. Tiap hari aku dapatkan suatu hal baru dari karakternya yang mulia dan aku menerima serta mengikutinya sebagai suatu perintah". Kelahiran Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi a