Skip to main content

Kejujuran Rangga

Pagi ini aku benar-benar terburu-buru. Apapun dihadapanku kini tak penting. Semua ku lindas begitu saja dengan kakiku yang berlari dengan kecepatan tinggi.
"Minggir!!!!!"teriakku hendak menabrak hendri si cupu berkacamata yang tengah menghadang jalanku
"Ada apa Rangga"tanyanya kudengar sekilas tapi tak sempat kujawab. Aku hanya melambaikan tangan padanya tanpa menoleh dan terus fokus untuk berlari.
"Pak Atmo..., Pak Atmo Widodo.."nama itu melayang dua hari di otakku.
"Ruang Rapat lantai 2 no 3.."Pikirku mencari ruangan Pak Atmo berada. Aku rem diriku sejenak, dan Ku perlahankan sejenak mencari ruangan yang ku cari
"Yah itu dia"Tebakku jitu dan langsung bergegas
Aku tahan diriku sejenak. Ku hela napas panjang mencoba untuk tenang. Ku rapikan diri dan berkas-berkas yang kupersiapkan dari tadi malam.
"Ya, Rangga Prawira, ini masa depanmu, Sukses!!!!"Semangatku tinggi dalam hati dan dengan yakin membuka pintu.
"Selamat pagi pak Atmo Widodo"Sapaku langsung tersenyum ramah dengan orang bertubuh gendut, makmur serta kaya, dihadapanku kini
"Pagi, saya pikir anda tidak datang"Sambutnya kurang ramah. Dan aku tahu kesalahanku, aku terlambat sepuluh menit dari pertemuan saat ini bersamanya
"Tentu saja tidak, pak. Bertemu dengan anda adalah kesempatan emas untukku"Sanjungku tersenyum sok manis
"ok, silahkan duduk"perintahnya langsung dan kami duduk bersama.
Tanpa basa-basi lalu ku serahkan propasal kehidupanku padanya. Ia langsung menerima tanpa kata-kata apapun, lalu  tanpa berkata-kata ia memakai kaca mata andalanya untuk mulai membaca susunan rencana masa depanku tersebut.
Ia  mengangguk-anggukan kepalanya dengan tenang serta menyakinkan. Ia sepertinya mengerti apa yang kutulis rapi disana. Ia membalik halaman berikutnya dan berikutnya. Ia  membaca perlahan tapi pasti dan aku pikir ia sangat memahami setiap untaian kata-kataku yang menyakinkan dengan seksama.
"Apa anda yakin dengan yang anda ajukan ini"Tanyanya seketika padaku lalu membuka kacamata yang ia kenakan.
"Tentu saja pak, saya sangat yakin. Apalagi di dalam sini tertera keuntungan yang luar biasa"yakinkanku dengan berbinar-binar.
"Ya saya tau itu, tapi saya kurang yakin dengan kemampuan anda" Remehkannya seketika
"Maksud anda apa pak.."Tanyaku tak terima
"Saya memang perlu keuntungan besar, tapi saya lebih perlu adalah atitude yang lebih baik. Anda datang terlambat adalah satu poin yang saya hitung dalam pertemuan kita hari ini............"
"Mengenai hal itu, saya benar-benar minta maaf pak, saya tidak bermaksud terlambat, saya hanya dalam keadaan yang tidak memadai dan menyebabkan saya datang terlambat hari ini"potongku langsung
"O, begitu.."
"Ya, Mobil saya tiba-tiba mogok, hingga saya harus berlari-lari sejauh 1 kilometer untuk sampai kemari pak, saya harap bapak memahami keadaan saya"jelasku memelas
"O, begitu, kenapa anda tidak memberi tahu, jadi saya tidak menunggu anda dengan perasaan kesal"
"Mengenai hal itu, saya sudah berniat memberi tahu bapak tapi masalahnya handphone yang saya miliki tertinggal di mobil saya yang mogok, dan saya baru mengingatnya ketika saya setengah perjalanan menuju kemari pak"jelasku lagi dengan sangat-sangat jujur.
"O.. begitu, baiklah apa yang anda katakan itu jujur"
"Maksud bapak?"tanyaku tersinggung
"Hari ini, anak saya pulang dari luar negeri, kamu jemput ia di Bandara lalu temani ia makan malam"
"Menemani anak bapak, maksud bapak...?"Tanyaku kini bingung
"Anakku akan menguji kejujuranmu"jelasnya tersenyum
"Kejujuran saya....."jawabku tambah bingung
"Ya dia, calon psikolog yang pasti mengerti tentang kejujuran"
"....."aku diam mengerti
"Jika dia berkata kau orang jujur, maka proposalmu aku terima tanpa hambatan lagi"jelasnya menyakinkan
"...."aku diam mengangguk tak menjawab
"Dia pulang sore ini, dan kuharap kau menjemputnya dibandara, kau mengerti..?"tanyanya memandangiku tersenyum
"Ya mengerti pak,"jawabku menerima
"Baiklah, saya akhiri pertemuan ini, O ya, nama Anakku Ratni Jaya Widodo"jelasnya lalu berdiri
"Ya, pak terimakasih atas waktu anda yang berharga"Ungkapku mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengannya dan ia menyambutnya tersenyum.
                                                         
                                                                     xxxxx
Wajahku sangat mengantuk. Rasa lelahku teramat bergumam. Dan kebosananku teramat memuncak setelah 2 jam menunggu mobil andalanku diperbaiki siang ini di bengkel.
Hari ini memang sangat melelahkan. Setelah berlari-lari setengah mati bertemu Bapak kaya gendut itu, dan proposalku ditolak kemudian setelahnya membereskan mobilku lalu sekarang aku harus menjemput anaknya di Bandara.Sungguh menghabiskan energi tubuhku
"Hahh...Capek"keluhku merubuhkan diri sejenak didalam mobil yang saat ini akan ku parkir di Bandara.
Aku benar-benar tak mengerti dengan kehidupanku. Ada saja yang membuatku selalu melalui jalan-jalan panjang sebelum mencapai tujuanku. Aku harus kesanalah, kesinilah, untuk semuanya. Padahal apa sih yang salah dengan diriku, apakah aku ini terlalu berambisi, atau mungkin kurang sabar dengan semuannya. Hah.. !!! Entahlah. Yang aku tahu memang sukses itu tak mudah. Jika sukses itu mudah mungkin banyak orang tak mau berjuang dalam hidupnya. Dan intinya memang sukses itu butuh perjuangan.
Tanpa berpikir lagi kubuka pintu mobilku dan menguncinya kembali. Sejenak kemudian kemudian aku melangkah ke tempat yang ku tuju sore ini. Aku keluar dengan perasaan yakin sambil membawa papan nama bertuliskan "Ratni Jaya Widodo".
Aku berjalan menuju pintu keluar para penumpang yang baru mendarat. Kulihat banyak orang yang berkerumunan disana yang sepertinya menunggu orang yang baru tiba sepertiku. Dan aku juga melakukan hal yang sama dengan mereka, mengusung papan nama bertuliskan nama penumpang yang tunggu di jemput.
Beberapa menit kemudian para penumpang-penumpang mulai keluar membawa tas dan koper serta beberapa barang mereka. Aku lirak-lirik sana sini memperhatikan mereka keluar satu persatu.
"Aduh mana sih orangnya"keluhku mengantuk
"Apa ini ya..."tebakku melihat wanita berbaju rapi berkerah dan rok panjang,berjilbab, berkacamata membawa koper coklat di belakangnya
"Ya pasti dia"yakinkanku karena ia mulai melirik papan nama yang ku bawa
Tak beberapa lama seorang wanita berbaju pink, bertubuh tinggi cantik mempesona menghampirinya. Ia menggandeng wanita berkacamata itu segera, lalu berbisik-bisik sambil memandangiku.
"Siapa dia, apa dia Ratni Jaya Widodo.."tanyaku dalam hati
"Ah tidak, penampilannya bukan seperti psikolog, yang berkacamata itu pasti yang bernama Ratni"pikirku lalu berani menghampiri mereka.
"Apa anda Ratni Jaya Widodo...?"sebutku bertanya pada wanita berkacamata itu
"Ya, Ratni jaya Widodo..."Ulurkan tangan si gadis cantik bukan si wanita berkacamata. Dan aku tidak  percaya ia Ratni.
"Ya, dia Ratni"Yakinkan si wanita berkacamata
"Ratni..."sebutku menyambut uluran tangannya
"E..Saya Rangga"Lanjutku grogi, maklum aja ini pertama kalinya aku berjabat tangan dengan wanita yang cantik dihadapanku ini.
                                                                        xxxxxxx
Sepanjang perjalanan perasaan aduhai menghampiriku. Aku seperti terbang kelangit surga yang sedang didampingi bidadari yang aduhai sangat memikat seluruh lubuk-lubuk hatiku yang bergumam dengan perasaan bunga-bunga yang sangat susah dijelaskan. Aku tak menyangka Ratni jaya Widodo adalah bidadari yang baru saja turun merobohkan seluruh perisai hatiku untuk jatuh cinta.
"kita berhenti disini ya,ngga"perintah lembut bidadari yang duduk disampingku kini
"ya, tentu"jawabku singkat langsung markirkan mobil
Tanpa berpikir aku keluar dari mobil langsung membuka pintu untuk sang bidadariku
"terimakasih, ngga"ucapnya dengan senyum manis yang wow!!!
"kak Ratni......e maksud saya kak Retno..."katanya seketika dan itu membuatku bertanya
"kak Retno......"sebutku mulai berpikir bahwa ada sesuatu yang ganjil
"Ya kak Retno ada dibelakang, minta tolong dibukakan pintu mobilnya"pintanya lembut
"oh ya.."jawabku langsung membukakan pintu untuk kakaknya.
"Terimakasih Rangga...,"Senyum si wanita kacamata dan aku juga memandangi seksama berpikir bahwa dialah Ratni.
"Baiklah ngga, nanti saya telpon, kita ada janji makan malam kan"ungkap gadis cantik yang kupuja itu namun hatiku seketika tak ingin memujanya lagi, pikiranku mengarah bahwa ia membohongiku.
"ya"jawabku singkat dan kemudian pergi meninggalkan mereka
                                                                         xxx
Hari cepat berlalu. Tubuhku langsung rebah dikasur empuk tempat bermimpiku.Aku sungguh teramat lelah setelah seharian berjuang merubah nasibku yang belum saja berubah.Aku merasakan nikmat surgawi tak lain yaitu tidur teramat nyenyak dan lalu bangun sesegar ini.
"aahhhhhh........."geliatku mengambil jam weker disampingku melihat waktu
"oh.........my god........ mati aku ini sudah pukul delapan lebih 42 menit, buset hari ini ada janji makan malam dengan anak kolongmerat itu"pikirku bingung lari kekamar mandi
"Gawat!!!!!!!!!!!, waktuku tinggal delapan belas menit lagi...... gawatttttttttttttttttttttttttttttt!!!!!!!!!!!!!!"keluhku bolak-balik gak tenang.
Aku bongkar lemariku dan mengambil kemeja putih dan celana putihku yang bergantung rapi sehabis beberapa menit dari kamar mandi. Tanpa berpikir segera ku kenakan dan  merapikan diri di cermin panjang andalanku.
"yap..Rangga, You are handsome boy"narsisku memandangi diri yang memang bener ganteng mirip ama Rafi Ahmad cuman aku lebih tinggi dari dia.. ha..hay
Sekarang langsung tinggal tancap. Cukup ambil empat benda bawaan, kunci mobil, handphone, dompet dan satu lagi benda kesayanganku si kacamata hitam yang wajib dipakai. Oh ya, sampai lupa. Semprot dulu farfum andalan.
"Crusssssssssss!!!!!Crussssssssssss!!!!!!"
"hm...........wanginya bikin bidadari turun dari langit, ha..ha..."pikirku aneh langsung pergi begitu saja
                                                                          xxxxxxxx
Aku memasuki dengan sangat yakin  restoran tempat aku janjian dengan si anak kolongmerat. Aku mencari keberadaannya. Dan wow.........!!!!
Aku benar-benar terkesima bukan main. Aku membuka kacamata segera melihat bukan satu bidadari melainkan dua bidadari. Si gadis berbaju pink yang aduhai dari awal hingga kini memang aduhai. Tapi yang paling mengejutkan gadis berkacamata berjilbab yang kutemui biasa-biasa saja kemarin sekarang ku lihat ia sangat anggun dan teramat mempesona aduhai. Segera saja ku hampiri mereka

"Selamat malam , dan Asalamu'alaikum"Sapaku sok hangat, tapi kali ini sapaanku lebih ku ingin berikan pada si Ratni Jaya Widodo yang sebenarnya.
"Malam, wa'alaikum salam"jawab mereka serentak dan kami mulai duduk
Aku membuka makan malam yang indah ini, dengan guyonan humorku yang memikat dan menjadikan suasana yang berlangsung sangat hangat. Kami tertawa-tawa membuka diri dan bercerita tentang masa lalu masing. Mulai dari masa kecil, saat masa-masa sekolah sampai kisah percintaan remaja yang awalnya biasa-biasa kini mulai terbuka dan teramat asyik diperbicangkan.
"Ya..ya bener, ha.ha.. kamu lucu banget si ngga"Puji si Ratni palsu
"Ah biasa aja, oh ya kenapa kalian membohongiku."Ungkapku langsung dan tertawaan mereka sirna seketika.
"Membohongi apa, maksud anda?"Tanya si Ratni Asli langsung
"Aku tahu,  siapa sesungguhnya Ratni"Ungkapku tersenyum dan mereka saling memandang.
"Anda mungkin tahu sang calon psikolog, Bagaimana seseorang itu bisa berbohong, dan dari itu pak Atmo menyuruh anda menemui saya, untuk menguji  kejujuran saya. Tapi pada kenyataanya saya lebih mengetahui siapa pembohong itu"jelasku tersenyum
"Benarkah"Sebutku si Ratni Asli sementara si Ratni palsu diam saja
"Aku tahu semuanya. Dari awal si Ratni yang mengaku ini ialah Retno"
"Hmm..."Gumammnya mendengarkanku
"Dia salah menyebut nama ketika waktu saya menmbukakan pintu untuk anda waktu itu, dan dari nada bicaranya juga amat berbeda dari anda. Bahasanya tidak sopan, serta lebih gaul ala anak muda, sementara anda setiap berbicara selalu menjaga detail bahasa serta menguasai emosi dalam berbicara. Dan satu hal lagi anda selalu memperlihatkan mimik memahami bukan mimik bertanya-tanya seperti anak kecil"jelasku dan ia tersenyum melihatku
"Ya, benar saya memang Ratni. Selain anda ini pintar bergaul , menghargai lawan bicara, anda ternyata cerdas dan pemerhati setiap lawan bicara anda. Hmmm... saya pikir memang ayah harus meloloskan proposal anda"jelasnya indah
"Maaf, saya tidak tertarik lagi bekerjasama dengan Ayah anda, ternyata saya tidak lebih dibohongi. Jujur saja, saya memang orang yang terkadang  tidak on time dalam bekerja, tapi saya sangat mengedepankan kejujuran, integritas dan kinerja saya. Dan mengenai kebohongan mohon maaf saja, saya itu orangnya tidak suka dibohongi. Lagian siapa juga manusia yang suka dibohongi.."sombongku padahal ini yang kutunggu yaitu proposalku lolos. Aku hanya ingin menguji sejauh mana Anak kolongmerat ini mendukungku dalam bisnis kerjasamaku nanti.
"Mmmmm..., saya minta maaf, sebenarnya tidak terlintas waktu itu saya dan adik saya membohongi anda. waktu itu adik saya ini langsung tertarik saat melihat anda. Katanya wajah anda mirip Artis. Ia pikir anda mirip Rafi ahmad jadi  ia berbisik bahwa dia menyukai anda pada saya. Karena waktu itu anda mencari Ratni bukan Retno jadi diluar dugaan ia mengaku sebagai saya, seketika didepan anda. Dan karena saya diberi tugas Ayah untuk mengetahui kejujuran anda, jadi saya mamfaatkan moment itu untuk memperhatikan karakter anda juga. Sehingga terjadiah seperti ini"jelasnya bijak dan aku suka sekali gayanya. Sepertinya hati ini sekarang merasakan sesuatu yang lain pada orang yang satu ini. Sudah cantik, pintar, bijak pula.
"Ok..., baiklah saya maafkan, tapi......"jelasku bingung karena jujur saja tujuan utamaku adalah proposalku diterima. Tapi karena sudah terlanjur sombong. Yah matilah aku sekarang.
"Tenang saja mengenai proposal, aku akan menyakikankan ayah meloloskannya tanpa hambatan lagi dari ayah"jelasnya tersenyum. Sepertinya ia bisa membaca pikiranku, dan aku tersenyum mesra.
"Ini, dia cewek yang ku suka, tau apa yang ada dalam pikiranku"kagumku tersenyum.

Comments

Popular posts from this blog

NABI IDRIS A.S

Idris ‘alaihissalam adalah salah satu di antara nabi-nabi Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dua kali dalam Alquran, namun tidak menceritakan kepada kita kisahnya atau kisah kaumnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كَلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Al Anbiya’: 85) وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا {56} وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا {57} “Dan ceritakanlah (wahai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi.— Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS. Maryam: 56-57) Menurut Al Hasan Al Bashri, maksud “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” adalah ke surga. Ada pula yang berpendapat, bahwa maksudnya ke langit yang keempat sebagaimana yan

Menemukan Sahabat Sejati Dalam Islam

Pepatah mengatakan "mencari satu orang teman lebih sulit daripada mencari 1000 orang musuh", bukankah memang benar adanya demikian, karena sudah tabiat manusia memiliki sifat individualis, egois dan is-is yang lainnya. Tapi jangan khawatir jika kita bisa mempraktekkan tips-tips berikut InsyaAlloh kita akan mempunya teman. Berikut Tips mencari sahabat sejati dalam pandangan islam:  Pertama,  Mencintai dan membenci karna Allah Subhanahu wa ta'ala. Dalam Islam, persahabatan bukan untuk meraih manfaat atau simbol status sosial. Tapi untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Rasul saw bersabda: “ 7 Golongan yang akan dinaungi oleh Allah dihari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Nya, salah satunya: Dua Orang yang mencintai karena Allah dan membenci karena Allah " (HR Bukhari-Muslim) Kedua,  saling menghormati dan menghargai. Jalinan persahabatan nggak selalu mulus. Terkadang ada perbedaan pendapat atau perbuatan yang menyinggung. S

Ali bin Abi Thalib r.a Biografi

Ali bin Abi Thalib adalah sahabat yang terkemuka di kalangan umat Islam sekaligus sepupu Nabi Muhammad yang menjadi khalifah (khulafaur rosyidin) setelah kekhalifhan Utsman bin Affan. Ali adalah sosok yang cerdas dan tampan. Ali lahir pada tahun kedua puluh sebelum kenabian, tumbuh berkembang dalam didikan rumah tangga kenabian, dialah orang pertama yang masuk Islam dari golongan anak kecil. Sejak kecil Ali telah berada dalam didikan Rasulullah SAW, sebagaimana dikatakannya sendiri: "Nabi membesarkan aku dengan suapannya sendiri. Aku menyertai beliau kemanapun beliau pergi, seperti anak unta yang mengikuti induknya. Tiap hari aku dapatkan suatu hal baru dari karakternya yang mulia dan aku menerima serta mengikutinya sebagai suatu perintah". Kelahiran Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi a