Skip to main content

Ketakutan Abu bakar As-siddiq r.a Terhadap Perkataannya

Baginda pernah bersabda, "Abu Bakar ialah orang yang mula-mula sekali akan memasuki syurga di kalangan umatku."

Walaupun Telah dijamin surga untuk beliau namun terkadang beliau berkata.
 "Alangkah baik andainya aku sebatang pohon yang akan ditebang."
"Alangkah baiknya jika aku sehelai rumput yang akan dimakan oleh hewan temak"
 "Alangkah baiknya jika aku sehelai bulu di badan seorang mukmin."

Pada suatu ketika beliau telah memasuki satu kebun dan melihat seekor haiwan sedang duduk. Beliau menghela nafas panjang sambil berkata, "Betapa gembira hidupmu. Kamu makan, kamu minum. kamu ke sana dan ke mari di bawah naungan pohon-pohon dan di akhirat nanti tiada sebarang penghisaban pun ke atasmu. Alangkah baiknya kalau Abu Bakar seperti kamu." [Tarikhul Khulafa']

Rabi'ah Aslami r.a menceritakan, "Pernah sekali berlaku pertengkaran antara saya dengan Abu Bakar r.a karena sesuatu perkara. Beliau telah mengatakan sesuatu yang kasar terhadap saya yang saya tidak suka. Beliau segera menyadari keadaan itu dan berkata kepada saya, "Engkau pun katakanlah perkataan itu kepada saya supaya menjadi balasan terhadap saya.

Saya enggan mengatakan perkataan itu. Maka beliau pun berkata, "Sama ada engkau katakan perkataan itu kepada saya atau pun saya akan pergi dan ajukan perkara ini kepada Rasulullah s.a.w,

Saya tetap enggan  mengatakan perkataan itu. Lantas beliau telah bangun dan terus pergi. Beberapa orang daripada Banu Aslam datang dan berkata, "Adakah ini satu perbuatan yang wajar? Dia yang membuat kekhilafan dan dia juga yang Ingin adukan kepada Rasulullah s.a.w"

Saya menjawab, "Adakah kamu mengetahui siapa beliau? Beliaulah  Abu Bakar Siddiq: Sekiranya beliau marah denganku maka Rasul yang dikasihi Allah s.w.t juga akan memarahi aku. Dengan kemarahan Baginda s.a.w, Allah s.a.w juga akan memurkai aku. Jika demikian, tidak ada apa-apa keraguan lagi pada kebinasaan Rabi'ah."

Selepas itu saya pergi menemui Rasulullah dan menceritakan peristiwa tadi. Baginda s.a.w pun bersabda, "Tindakan kamu itu betul, memang sepatutnya engkau tidak menjawab dan tidak membalas terhadap, beliau. Cuma sebagai ganti katakanlah, "Wahai Abu Bakar, semoga Allah mengampuni kamu."

Comments

Popular posts from this blog

Profesor ahli saraf (Neurosains) Masuk Islam Setelah Meneliti Keajaiban Sujud

R. FIDELMA O’Leary mendapatkan penghargaan Woman of Spirit tahun 2012. Ia adalah seorang Professor Biologi di Universitas St. Edward di Austin, Texas, AS. Wanita asli Texas yang berprofesi sebagai Professor Neurosains di Universitas Texas ini, telah menemukan kedamaian dalam islam. Dr Fidelma, yang juga sebagai seorang Dokter Neurologi di sebuat rumah sakit di AS, terpukau ketika melakukan kajian terhadap syaraf-syaraf di otak manusia. Satu hal yang membuat dia terpukau adalah ketika mengetahui bahwa terdapat beberapa urat syaraf manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah agar bisa berfungsi secara normal. Setelah mengadakan penelitian dengan seksama dan memakan waktu yang lama, Dr Fidelma akhirnya mendapati kenyataan bahwa urat-urat syaraf di otak itu tidak dimasuki darah kecuali bila seseorang sedang shalat, yakni ketika posisi sujud! Ternyata urat syaraf itu memerlukan darah hanya beberapa saat saja, yakni ketika s...

Sholat Rasulullah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻛَﻤَﺎ ﺭَﺃَﻳﺘُﻤُﻨِﻲ ﺃُﺻَﻠِّﻲ “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 628, 7246 dan Muslim no. 1533) Ini adalah perintah beliau kepada umatnya agar meneladani tata cara shalat sesuai dengan apa yang beliau tuntunkan. Lalu bagaimana kaifiyah shalat yang beliau ajarkan? Berikut adalah tuntunan shalat sesuai sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk anda sekalian. 1. RAKAAT PERTAMA • Berwudhu terlebih dahulu. [1] • Berniat di dalam hati dan tidak dilafazhkan. [2] • Menghadap kiblat, yaitu Ka'bah. [3] Perhatian: Menghadap Ka'bah bukan berarti menyembah Ka'bah, tetapi tetap menyembah Allah 'Azza wa Jalla. Kita menghadap Ka'bah karena kita diperintahkan Allah untuk itu dan kita pun tunduk pada perintah-Nya. • Menempatkan sutrah di hadapanmu (sutrah yaitu pembatas, seperti: tembok, tiang dan lain-lain). Tinggi sutrah yaitu se...

Ali bin Abi Thalib r.a Biografi

Ali bin Abi Thalib adalah sahabat yang terkemuka di kalangan umat Islam sekaligus sepupu Nabi Muhammad yang menjadi khalifah (khulafaur rosyidin) setelah kekhalifhan Utsman bin Affan. Ali adalah sosok yang cerdas dan tampan. Ali lahir pada tahun kedua puluh sebelum kenabian, tumbuh berkembang dalam didikan rumah tangga kenabian, dialah orang pertama yang masuk Islam dari golongan anak kecil. Sejak kecil Ali telah berada dalam didikan Rasulullah SAW, sebagaimana dikatakannya sendiri: "Nabi membesarkan aku dengan suapannya sendiri. Aku menyertai beliau kemanapun beliau pergi, seperti anak unta yang mengikuti induknya. Tiap hari aku dapatkan suatu hal baru dari karakternya yang mulia dan aku menerima serta mengikutinya sebagai suatu perintah". Kelahiran Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi a...