Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Cerpen Islami

Kejujuran Rangga

Pagi ini aku benar-benar terburu-buru. Apapun dihadapanku kini tak penting. Semua ku lindas begitu saja dengan kakiku yang berlari dengan kecepatan tinggi. "Minggir!!!!!"teriakku hendak menabrak hendri si cupu berkacamata yang tengah menghadang jalanku "Ada apa Rangga"tanyanya kudengar sekilas tapi tak sempat kujawab. Aku hanya melambaikan tangan padanya tanpa menoleh dan terus fokus untuk berlari. "Pak Atmo..., Pak Atmo Widodo.."nama itu melayang dua hari di otakku. "Ruang Rapat lantai 2 no 3.."Pikirku mencari ruangan Pak Atmo berada. Aku rem diriku sejenak, dan Ku perlahankan sejenak mencari ruangan yang ku cari "Yah itu dia"Tebakku jitu dan langsung bergegas Aku tahan diriku sejenak. Ku hela napas panjang mencoba untuk tenang. Ku rapikan diri dan berkas-berkas yang kupersiapkan dari tadi malam. "Ya, Rangga Prawira, ini masa depanmu, Sukses!!!!"Semangatku tinggi dalam hati dan dengan yakin membuka pintu. "Selam

minuman dingin alasan engkau menikahiku.

Udara panas, menjangkiti siang ini. Sungguh sangat panas dan terasa seperti terbakar. Keringat bercucuran. Rasa haus menaungi, dan gerah tak tertahankan merupakan siksaan yang teramat berat bagiku. Yang dibenakku kini tidak ada apapun kecuali segelas air sejuk nan manis seperti di cintai nabiku muhamad Sallahu'alaihiwasalam. hm....tapi, dimana aku bisa mendapatkanya dihamparan jalan aspal nan terik ini. "Aisya..Aisya..."panggilan seorang wanita tua renta yang sejenak membuatku beristirahat ditengah terik. "Ada apa mbok Rin"tanyaku padanya yang hendak menghampiriku dengan sebuah botol minuman dingin "SubhanAlloh, apa ini untukku"Harapku dalam hati "Minta, tolong nak, berikan ini ke anak mbok yang ada dipersimpangan jalan ini" "Anak mbok"sahutku kecewa, karena ternyata minuman itu bukan rezekiku yang tengah kehausan. "Ya nak, mbok, harus kembali kerumah, mbok harus ada tamu"Jelasnya dan aku menerima sebotol minuman

Kakakku kuno.

Akhirnya hari ini selesai juga. Aduh lelahnya seharian ini jadi karyawan. Seharian jadi suruhan, seharian jadi bawahan, seharian jadi penurut yang selalu ikut perintah yang punya perusahhaan alias si bos. uggh!!! Udah cerewet, tukang bentak-bentak, oteriter, tukang suruh-suruh, ugh.. !!! segalanya yang berbau penyiksaan hati yang menyiksa jiwa. “Hah capek...”keluhku setiap saat “hmm …!!!” Meskipun begitu, tapi aku bersyukur, karena hidupku lumayan enak. Walaupun terus jadi bulan-bulanan si boss. Gajiku lumayan besar buat mencukupi kebutuhanku, karena Terus terang saja, Aku selalu bisa makan enak, beli baju-baju mahal, tas, sepatu, terkadang juga jalan-jalan liburan ketempat berkelas. Dan yah lumayanlah lebih baik dibandingkan dengan kehidupan kakak perempuanku yang hanya seorang guru honor SD. Aku kasihan pada kakakku, karena Jujur saja bisa dibilang kakakku tak akan mampu, menjalani hidupnya nanti, jika kelak gaji yang ia dapatkan akan terus kecil, seperti saat

Tasbih Hati

Laut lepas begitu luas dipelupuk mata. Angin sepoi sejuk menyambut. Debur ombak bersahutan menderu dengan suaranya yang khas. Pasir putih yang terdiam dibasahi buih yang datang serta pergi terhampar luasnya. MasyaAlloh begitu mempesona pandanganku. Aku sangat menyukainya Aku menyukai keindahan dihadapanku Aku mengagumi Ciptaan illahi Sungguh betapa menakjubkan dan Tak ada satu mahluk pun yang mampu menandingi ciptaannya Bagiku yang hanya seorang hamba,  inilah tasbih hati untukku. Tasbih kekaguman untuk sang maha pencipta.  Disaat ketidakpastian atau kegundahan muncul menusuk relung-relung kalbuku. Maka bagiku inilah caraku mengobatinya. Inilah cara, seorang hamba untuk merenungkan kemegahan ciptaannya. Kemegahannya dalam bertasbih. Kemegahan, memuji kalam illahi, mengagumi kebesaran penciptaan Illahi. Tasbih selalu untukmu wahai Rabbku, Rabbku yang Maha indah. Tasbih untuk kesyukuranku atas kelimpahan nikmat penciptaan alam yang begitu menakjubkan beserta isinya