Skip to main content

Kakakku kuno.

Akhirnya hari ini selesai juga. Aduh lelahnya seharian ini jadi karyawan. Seharian jadi suruhan, seharian jadi bawahan, seharian jadi penurut yang selalu ikut perintah yang punya perusahhaan alias si bos.
uggh!!! Udah cerewet, tukang bentak-bentak, oteriter, tukang suruh-suruh, ugh.. !!! segalanya yang berbau penyiksaan hati yang menyiksa jiwa.
“Hah capek...”keluhku setiap saat
“hmm…!!!” Meskipun begitu, tapi aku bersyukur, karena hidupku lumayan enak. Walaupun terus jadi bulan-bulanan si boss.
Gajiku lumayan besar buat mencukupi kebutuhanku, karena Terus terang saja, Aku selalu bisa makan enak, beli baju-baju mahal, tas, sepatu, terkadang juga jalan-jalan liburan ketempat berkelas. Dan yah lumayanlah lebih baik dibandingkan dengan kehidupan kakak perempuanku yang hanya seorang guru honor SD.
Aku kasihan pada kakakku, karena Jujur saja bisa dibilang kakakku tak akan mampu, menjalani hidupnya nanti, jika kelak gaji yang ia dapatkan akan terus kecil, seperti saat ini. Gainya ya, Hanya berkisar sekitar tiga ratus ribuan perbulan. Itupun ia terima tanpa uang transport atau uang makan serta tanggungan kesehatan seperti aku.
Dulu sih Aku pernah berinisiatif menawarkannya pindah kerja ditempatku. Dan ia hanya berkata
“Maaf dek, kakak tak mau membuka jilbab demi dunia”Ungkapnya serius marah seketika saat aku menawarkannya kerja dengan rok mini dan baju kemeja ketat sepertiku.
“Kakak kuno, zaman sekarang semua harus terbuka bukan tertutup lagi”Protesku dan ia tak menghiraukannya.
Ia memang selalu begitu, tak akan pernah mau mendengar saranku untuk kebaikan hidupnya. Ia selalu saja bergumam bahwa aku belum mengerti dengan prinsipnya.
Hah !!! Apa yang harus ku mengerti darinya. Setiap hari ia berpakaian ala kadarnya. Berpakaian yang selalu lebar dengan kerudung besar yang tidak modern. Sangat begitu sederhana dan membuatku sering kali gerah memperhatikannya.
Hm..Udah tau Indonesia bercuaca panas, tapi tetep aja kukuh dengan style lebar kunonya itu.
Dan tak sampai disitu saja prinsipnya. Larangannya untuk pacaran. Dan gumaman untuk selalu melarangku dekat dengan lelaki membuatku selalu geram setiap saat. Ia selalu berkata
“Bahaya dek, jauhi berdua-duaan”
“Hah memangnya kenapa kalau berdua, kakak ini kuno, aku cuman ngobrol, nggak ada apa-apa”protesku
“Berhati-hatilah, nanti ketiganya setan, dia akan menggoda kalian berdua untuk hal yang tidak baik nantinya”nasehatnya
“hah Kakak kuno...”Ungkapku lagi padanya dan ia seperti biasa, tetap saja tidak akan menghiraukannya

“Because of you.. Because of you...”lantunan dering handphoneku bergumam
“Lina...”sebutku membaca layar hanphone Touchscreen terbaruku dan segera saja ku angkat
“Hey.. Lin, ada apa..?”tanyaku langsung tanpa basa-basi pada teman seprofesiku di kantor
“Au..ra......hikss..hiksss,”Isaknya
“Ada apa Lin, kok kamu nangis”
“Roni..”Sambungnya menangis lagi
“Kenapa Roni, Kenapa pacarmu?”Tanyaku merebahkan diri ditempat tidur
"Roni gak mau tanggung Jawab...hikssss...hiksss..hiksss”Ungkapnya
“Tanggung jawab apa Maksudnya..?”
“Aku hamil.. Ra..hamil”Teriaknya menangis
“Apa... Hamil”Kejutku
“Kalian sejauh itu”Ungkapku gak percaya
“Namanya pacaran Ra, itu semua memang harus dilakukan”Sedihnya
“Kamu gila, Lin, benar-benar gila, udah tau itu beresiko besar, buat apa lakuin itu. Sekalipun kamu cinta sama si Roni itu”Marahku
“Aku nyesel ra, nyesel..”Tangisnya
“Hah.. gak tau deh.. pusing.. pusing”
“Tut....tut.......tut......”Tutupku langsung

xxxx

“Tok...tok..tok..”Ketukan itu membangunkanku
“Siapa..?”Tanyaku masih mengantuk
“Ini kak Tri, Ra...”Panggilnya
“Ya...”Sahutku lalu membukakan pintu
“Ada apa kak malam-malam gini?”tanyaku lemas
“Antarkan kakak ke rumah sakit”
“Rumah sakit, siapa yang sakit?”tanyaku menggosok mata
“Adik teman kakak, mencoba bunuh diri?”cemasnya
“Bunuh diri..?”sebutku bertanya
“Panjang ceritanya dek, ayo bisa antar kakak”pintanya mendesak
“Ya, iya..”Jawabku lalu mengambil jaket dan kunci motor.
Rumah sakit yang dimaksud kakakku cukup dekat dari rumah. Hanya beberapa blok saja dari rumahku. Dan Sebenarnya ia bisa pergi sendiri, tanpaku. Tetapi ia selalu saja berkata bahwa akan berbahaya jika seorang wanita keluar tanpa ditemani mihrim, mahrim, muhrim, atau apalah sebutannya. Dan ia selalu berkata aku termasuk kategori orang-orang yang harus menemaninya setiap saat kemanapun ia pergi.
Dan Sekali lagi aku ingin berkata “kakakku kuno”. Zaman sudah modern. Polisi dimana-mana, alat pengaman kejahatan sudah banyak, untuk apa harus takut bila sekedar keluar saja. Apalagi ketempat yang dekat seperti saat ini.

“Asalamu’alaikum pasien atas nama Lina puspita sari, ada dikamar berapa mbak”Tanya kakakku sejenak pada suster administrasi rumah sakit.
“Lina puspita sari...”Sebutku dalam hati.
“Sepertinya nama itu, tak asing ditelingaku”Pikirku
“Ayo dek.”Ajak kakakku dan aku mengikutinya berjalan menuju Tempat yang ingin dia kunjungi.
“Asalamu’alaikum ukhty Fara”Sapa kakakku dengan wanita yang sejenis dengannya disebuah kursi menunggu. Wanita itu sama dengannya, wanita berjilbab dengan baju serba lebar seperti dia.
“Wa’alaikumsalam Ukh...”Jawabnya dengan suara parau dan wajah lusuh
“Ini adikku Aura”Perkenalkannya melihat keadaanku dengan pakaian lengan pendek dan celana jeans ketat
“Oh Aura, temannya Lina sekantor”Sebutnya memandangiku lemah
“Li...na.. adik kakak?”Sebutku terbata-bata bertanya padanya
“Ya dek, Lina adik kandung kakak?”Sebutnya lemah dan aku tak habis pikir bahwa kakaknya Lina yang sering ia sebutkan sebagai kakak kunonya bersahabat dengan kakakku juga.
“Lina tidak cerita apa yang terjadi?”Tanyaku langsung
“Tidak, dek, Lina sudah bersimbah darah saat kakak menemukannya”
“Hah... Lin, kenapa seperti ini Lin, kenapa kamu harus lakuin ini”pikirku kecewa
“Lina, banyak cerita tentang adek, katanya Lina punya banyak kesamaan dengan adek”Ungkapnya memandangiku lemah penuh bertanya
“Kesamaan apa, kesamaan tentang kakak kunonya”gumamku dalam hati. Karena seingatku mungkin itulah satu-satunya kesamaan yang sama antara lina denganku.
mm..!!! Tapi kalau dipikir juga pandangan kehidupan atas wanita karir yang sukses serta bebas berkarya sih, sangat sehati dengannya. Tapi tunggu duku, bukan wanita karir yang sebebas-bebasnya juga yang ku maksud. Aku memang mencintai kebebasan, tapi kebebasan itu bukan bebas menjerumuskan.

“Sebenarnya apa yang terjadi dengan Lina?”Tanyanya lembut padaku
“Terakhir, dia telepon aku, dia bilang dirinya.....”Ungkapku terhenti
“Dirinya, kenapa dik....?”Tanya kakakku
“Ia hamil kak”Jawabku ringan
“Hamil...”Kejut kakak si Lina dan kedua matanya mulai berair
“Astagfhirullahalazim, Lina,Lina,Lina............”Teriaknya menangis histeris
“Istigfhar ukhti, Istigfhar ukhti”peluk kakakku menenangkannya.

xxxx
Hari ini kerjaan dikantor tak ada yang seribet seperti hari-hari sebelumnya. Kerjaan yang biasanya menumpuk, tak lagi membuatku berkeluh kesah. Aku heran ada apa denganku. Hari ini otakku begitu encer mengerjakan semua tugas dari si bos besar.

Sejenak pandanganku mengarah ke meja tempat Lina bekerja. Sudah seminggu ini meja itu kosong oleh penghuninya. Tak ada kertas berserakan, suara telepon berdering ataupun gerak-gerik jari yang mengetik. Suasananya begitu terlihat sangat terlihat sepi tak ada kehidupan. Dan aku pikir Sepertinya akan butuh waktu lama untuk melihat sosok yang selalu menawarkan segelas kopi hangat padaku, tiap pagi.
“Lina..Lina.. mungkin inilah hidup”Gumamku sambil memeriksa laporan terakhirku
“Asalamu’alaikum”Salam seseorang dan seketika pandanganku mengarah kepada sipemberi salam
“Wa’alaikum salam, Lina...”sebutku tak percaya dengan sosok dihadapanku. Ia berpakaian lebar dan berkerudung besar layaknya kakak kunoku
“Lina, kau kenapa, kamu kok berubah kuno?”Tanyaku tanpa basa-basi
“Hm...”Senyumnya dan ia duduk di kursi depan meja, dihadapanku
“Aku seharusnya seperti ini dari dulu Ra, oh ya, aku datang kesini, ingin menyerahkan surat pengunduran diri”
“Mengundurkan diri, gak salah Lin, kamu kan semangat sekali jadi wanita karir”Heranku
“Itu dulu, ra, sekarang gak akan pernah lagi, seharusnya dari dulu aku mendengarkan kakakku. Dia tidak kuno seperti yang aku pikirkan selama ini. Justru ia pemikir hebat, dan panutan yang seharusnya aku banggakan. Pergaulan bebas, pergaulan tanpa arah seperti yang ku jalani dulu adalah kesalahan besar yang memberi pelajaran berarti untukku Ra”
“Benarkah, apakah kamu nyaman dengan keadaanmu sekarang ini”Godaku
“Hmm…”Senyumnya lalu mengeluarkan dua sapu merah muda yang sangat indah
“Boleh minta plastic hitam itu Ra,”Pintanya lembut dan tanpa berpikir aku segera memberinya
“Lihat Ra”ungkapnya membukus salah satu sapu tangan tersebut dengan plastik hitam tersebut dan satu lagi ia bentangkan dihadapanku.
“Kakakku kunoku, seperti ini Ra”Ungkapnya menunjuk sapu tangan yang ia bungkus sederhana dengan plastik hitam yang ku beri
“Dan waktu itu aku seperti ini Ra”Ungkapnya lagi menunjuk sapu tangan merah muda yang ia bentangkan biasa
“Coba perhatikan, betapa indah sapu tangan ini, siapapun pasti senang memandangi keindahanya, namun sayangnya keindahannya ia perlihatkan bebas begitu saja, hingga seketika….”Kata-katanya terhenti lalu mengambil secangkir kopi dihadapanku
“Ia ternoda,..”ucapnya sederhana meneteskan kopi diatasnya
“Sekarang coba perhatikan sapu tangan yang terbungkus ini Ra, siapa yang bisa memandanginya bebas, dan kau tahu, yang paling menakjubkan adalah keindahannya begitu aman tersimpan dibalik pembungkusnya. Dan ketika…”katanya terhenti lalu meneteskan kopi diatasnya
“Ada noda yang ingin merusak keindahannya, ia aman, ia begitu terlindungi ,ia terjaga, karena keindahan tersimpan apik dibalik pelindungnya. Hm….Seperti itulah kakak kunoku Ra, kakak kuno yang ku anggap remeh”Ungkapnya mendegubkan jantungku
“………..”
“Ra,…”panggilnya meraih kedua tanganku dan mengenggamnya erat
“Pakaian ini adalah pelindung bagi kita sebagai seorang wanita muslimah. Dan pakaian ini juga merupakan identitas kita sebagai seorang wanita muslimah. Inilah pembeda kita dengan mereka wanita non muslim”Ungkapnya memandangiku tegas
“Lin.. aku”ungkapku tak menentu
“Sebelum, sebuah noda menghampirimu, alangkah baiknya engkau melindungi keindahanmu.”senyumnya lalu perlahan melepas genggamannya dariku.
Tanpa basa-basi ia kemudian berdiri, sementara itu pandanganku tak terhenti menatapnya.
“Aku pamit ra, Asalamu’alaikum”salamnya dan aku terus menatapnya berlalu tanpa berkata-kata

Xxxx
Jam sudah berkutat dengan angka dua belas malam. Seharusnya jam segini aku sudah tertidur lelap dan bermimpi indah. Tapi ada yang salah denganku malam mini. Mataku sangat susah terpejam.
Dan Ini pertama kali kalinya aku susah terlelap.
Dalam pikiranku terus saja bergumam perkataan-perkataan Lina yang ku renungi.
“hah…!!!”Ungkapku bangun dari tempat tidur
“Kalau gini caranya, benar-benar aku gak akan bisa tidur, Lin kenapa kau berikan aku gumaman yang membuatku tak tenang”pikirku mondar-mandir tidak jelas didepan tempat tidur
“Kak tri… ya.kak Tri”Pikirku ingin menuju kamar kak Tri
“Tapi..”Raguku sejenak, karena jujur saja, sudah cukup lama aku tak pernah mengunjungi kamar kak Tri
“Hah.. sudahlah dari pada aku gak bisa tidur”Pikirku lagi memantapkan langkah membuka pintu kamar.

Langkahku seketika beriring dengan usapan ragu. Tapi rasa kegelisahan juga tak henti menghampiri benakku. Aku tak mengerti harus bagaimana, dipikiranku yang aku tahu hanya aku harus melangkah ke kamar kak tri.
“Kak…”suara pangillanku terdengar rendah dan aku rasa kak tri tak akan mendengarnya
Tak berapa lama ingin ku ketuk pintunya, tapi perasaan raguku kian meruah
“Ah tidak….”Resahku dan sepertinya aku ingin kembali kekamar
Dan sejenak
“Krek,,,!!!”entahlah apa dibenakku aku menyentuh gagang pintu kamarnya dan ternyata pintu kamarnya tak terkunci
Aku mengendap-mengendap ringan, dan tanpa apa-apa melihat keadaan yang terjadi dikamar kak Tri.

“Kak Tri sedang sholat”Gumamku melihat seorang tengah bersujud
aku tak ingin mengganggunya, aku kemudian memutuskan duduk di kursi memperhatikannya, dari jarak yang cukup dekat tanpa ia ketahui.
Beberapa saat Ia terbangun dari sujudnya. Dengan tenang dan perlahan ia berucap sesuatu yang sepertinya sangat ia hayati. lalu tak lama Ia menoleh kekanan dan ke kiri perlahan dengan salam. ia kemudian beristigfhar dengan suara rendah, Dan seketika itu ia kemudian menyambung bacaan zikir-zikirnya dengan pelan dan tenang.
Lalu tak lama kemudian tangannya lalu menengadah keatas, dan sepertinya ia ingin berdoa
“Ya Alloh, ya Rabbku
Hamba ini adalah hamba yang lemah
Hamba ini adalah hamba yang hina
Semua petunjuk ialah milikmu
Tidak ada yang mampu menunjukan jalan
Kecuali jika engkau yang berhendak memberikan petunjuk kepada siapapun yang engkau hendaki

Ya Alloh, ya Rabbku
Hamba adalah hambamu yang rendah,
Hamba adalah hamba yang tak bisa merubah keadaan,
Hamba adalah hambamu yang berserah
Engkaulah yang maha kuasa atas segala sesuatu
Engkaulah yang akan kuasa atas membolak balikkan hati hamba-hambamu

Ya Alloh, ya Rabbku
Sampai detik ini, hamba akan selalu mendoakannya
Sampai detik ini hamba hanya bisa menyampaikan kebenaranmu padanya.
Sampai detik ini, hamba berserah akan petunjukmu padanya.
Namun Hamba sadar ya Rabb, Hanya engkau yang sanggup membukakan pintu hatinya.
Hanya engkau yang mampu Untuk mengulurkan hijab diraganya.

Ya Rabbku
Hamba tau ia masih terpesona dengan Dunia
Hamba tahu dia masih mencintai kegermelapan pakaian dunia yang menjerumuskan.
Hamba tahu ia belum bisa mengerti
Dan Hamba selalu tersenyum ketika dia menganggap hamba kuno,tak berkelas, atau apapun itu Rabb

Ya Rabbku
Hamba sayang dia ya
Dan hamba mohon sayangilah ia pula
Bukakan pintu hatinya untuk segera mengulur kain pelindungnya
Bukakanlah pintu hatinya mencintai kakaknya yang kuno ini
Bukakanlah ia jalan menuju surgamu nan abadi
Dan haramkanlah ia dari nerakamu atas dirinya.

Ya Rabbku
Engkaulah yang mengabulkan doa
Dan aku hambamu ini adalahpemintamu yang setia.
Kabulkanlah doa, sang hamba peminta ini. Rabbku
Amin. Amin ya Rabb. Amin. Amin “
Akhirnya mengusap air mata, dan aku tak sanggup berkata apa-apa, aku hanya…

“Kak Tri,,,,,”Tangisku dan memeluknya.

Comments

Popular posts from this blog

NABI IDRIS A.S

Idris ‘alaihissalam adalah salah satu di antara nabi-nabi Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dua kali dalam Alquran, namun tidak menceritakan kepada kita kisahnya atau kisah kaumnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كَلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Al Anbiya’: 85) وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا {56} وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا {57} “Dan ceritakanlah (wahai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi.— Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS. Maryam: 56-57) Menurut Al Hasan Al Bashri, maksud “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” adalah ke surga. Ada pula yang berpendapat, bahwa maksudnya ke langit yang keempat sebagaimana yan

Menemukan Sahabat Sejati Dalam Islam

Pepatah mengatakan "mencari satu orang teman lebih sulit daripada mencari 1000 orang musuh", bukankah memang benar adanya demikian, karena sudah tabiat manusia memiliki sifat individualis, egois dan is-is yang lainnya. Tapi jangan khawatir jika kita bisa mempraktekkan tips-tips berikut InsyaAlloh kita akan mempunya teman. Berikut Tips mencari sahabat sejati dalam pandangan islam:  Pertama,  Mencintai dan membenci karna Allah Subhanahu wa ta'ala. Dalam Islam, persahabatan bukan untuk meraih manfaat atau simbol status sosial. Tapi untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Rasul saw bersabda: “ 7 Golongan yang akan dinaungi oleh Allah dihari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Nya, salah satunya: Dua Orang yang mencintai karena Allah dan membenci karena Allah " (HR Bukhari-Muslim) Kedua,  saling menghormati dan menghargai. Jalinan persahabatan nggak selalu mulus. Terkadang ada perbedaan pendapat atau perbuatan yang menyinggung. S

Ali bin Abi Thalib r.a Biografi

Ali bin Abi Thalib adalah sahabat yang terkemuka di kalangan umat Islam sekaligus sepupu Nabi Muhammad yang menjadi khalifah (khulafaur rosyidin) setelah kekhalifhan Utsman bin Affan. Ali adalah sosok yang cerdas dan tampan. Ali lahir pada tahun kedua puluh sebelum kenabian, tumbuh berkembang dalam didikan rumah tangga kenabian, dialah orang pertama yang masuk Islam dari golongan anak kecil. Sejak kecil Ali telah berada dalam didikan Rasulullah SAW, sebagaimana dikatakannya sendiri: "Nabi membesarkan aku dengan suapannya sendiri. Aku menyertai beliau kemanapun beliau pergi, seperti anak unta yang mengikuti induknya. Tiap hari aku dapatkan suatu hal baru dari karakternya yang mulia dan aku menerima serta mengikutinya sebagai suatu perintah". Kelahiran Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi a