Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Rasulullah

Minuman Favorit Rasululah

Diungkapkan oleh para ulama, bahwasannya minuman yang paling disukai Rasulullah SAW adalah Al Hulwa Al Barid atau minuman yang manis dan dingin. Landasan pendapat terkait kesukaan Rasulullah SAW tersebut tidak lain hadits yang berasal dari Aisyah RA: “Sesungguhnya minuman yang paling disukai oleh Rasulullah SAW adalah Al Hulwa Al Barid (minuman manis yang dingin).” (H.R. Tirmidzi) Sementara Az-Zuhri menyatakan, bahwasannya Nabi SAW pernah ditanya, “Minuman apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Minuman yang manis dan dingin.” (H.R. Ahmad) yang dimaksud air dingin di sini adalah air yang didinginkan semalaman oleh hawa, atau yang disebut dalam kitab At-Tabikh karya Ibnu Sayyar dengan ma’ mubarad bil hawa.’ Air dingin ini terkadang dijadikan bahan baku untuk membuat sirup yang disebut nabidz atau naqi’. Nabidz atau naqi’ adalah sirup kesukaan Rasulullah SAW dan menjadi sajian ketika diadakannya pesta pernikahan. Abu Usaid As Sa’idi pernah mengundang Nabi SA

PAKAIAN RASULULLAH SAW

1. Gamis “Pakaian yang paling disenangi Rasulullah saw. adalah Gamis.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Humaid ar Razi, dari al Fadhal bin Musa, diriwayatkan pula oleh Abu Tamilah dan Zaid bin Habab, ketiganya menerima dari Abdul Mu’min bin Khalid, dari Abdullah bin Buraidah, yang bersumber dari Ummu Salamah r.a.) 2. Qithri “Sesungguhnya Nabi saw. keluar (dari rumahnya) dengan bertelekan kepada Usamah bin Zaid. Beliau memakai pakaian Qithri yang diselempangkan di atas bahunya, kemudian beliau shalat bersama mereka.” (Diriwayatkan oleh `Abd bin Humaid , dari Muhammad bin al Fardhal, dari Hammad bin Salamah, dari Habib bin as Syahid, dari al Hasan, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.) Qithri adalah sejenis kain yang terbuat dari katun yang kasar. Kain ini berasal dari Bahrain tepatnya dari Qathar. 3. Kain Hibarah Dalam sebuah riwayat Anas bin Malik r.a. mengemukakan: “Pakaian yang paling disenangi Rasulullah saw. ialah kain Hibarah*.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Bas

Sholat Rasulullah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻛَﻤَﺎ ﺭَﺃَﻳﺘُﻤُﻨِﻲ ﺃُﺻَﻠِّﻲ “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 628, 7246 dan Muslim no. 1533) Ini adalah perintah beliau kepada umatnya agar meneladani tata cara shalat sesuai dengan apa yang beliau tuntunkan. Lalu bagaimana kaifiyah shalat yang beliau ajarkan? Berikut adalah tuntunan shalat sesuai sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk anda sekalian. 1. RAKAAT PERTAMA • Berwudhu terlebih dahulu. [1] • Berniat di dalam hati dan tidak dilafazhkan. [2] • Menghadap kiblat, yaitu Ka'bah. [3] Perhatian: Menghadap Ka'bah bukan berarti menyembah Ka'bah, tetapi tetap menyembah Allah 'Azza wa Jalla. Kita menghadap Ka'bah karena kita diperintahkan Allah untuk itu dan kita pun tunduk pada perintah-Nya. • Menempatkan sutrah di hadapanmu (sutrah yaitu pembatas, seperti: tembok, tiang dan lain-lain). Tinggi sutrah yaitu se

Tata Cara Wudhu Sesuai Petunjuk Nabi

Mengenai tata cara berwudhu diterangkan dalam hadits berikut: حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ – رضى الله عنه – دَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ غَسَلَ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ». قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَكَانَ عُلَمَاؤُنَا يَقُولُونَ هَذَا الْوُضُوءُ أَسْبَغُ مَا يَتَوَضَّأُ بِهِ أَحَدٌ لِلصَّلاَةِ. Humran pembantu Utsman menceritakan bahwa Utsman bin Affan  radh

Rasullah dalam sebuah Qisas (pembalasan)

Dalam satu kesempatan usai shalat berjamaah di masjid, Rasulullah yang baru sembuh dari sakit berdiri di depan jamaahnya dan berkata, “Duhai sahabat, kalian tahu umurku tak akan lagi panjang, Siapakah di antara kalian yang pernah merasa teraniaya oleh si lemah in i(nabi)? bangkitlah sekarang untuk mengambil qisas (pembalasan), jangan kau tunggu hingga kiamat menjelang, karena sekarang itu lebih baik”. Semua yang hadir terdiam, semua mata menatap lekat Nabi yang terlihat lemah. Tak akan pernah ada dalam benak mereka perilaku Nabi yang terlihat janggal. Apapun yang dilakukan Nabi, selalu saja indah. Segala hal yang diperintahkannya, selalu membuihkan bening saripati cinta. Tak akan rela sampai kapanpun, ada yang menyentuhnya meski hanya secuil jari kaki. Apapun akan digadaikan untuk membela Al-Musthafa (nabi) Melihat semua terdiam, Nabi mengulangi lagi ucapannya, kali ini suaranya terdengar lebih keras. Masih saja para sahabat duduk tenang. Hingga ucapan yang ketiga kal

TANGIS RASULULLAH TERHADAP PEREMPUAN

Rasulullah menceritakan pengalaman dahsyat ketika isra' mi'raj, Ali berkata: "Saya dengan Fatimah pergi menghadap Rasulullah SAW. Kami dapati beliau sedang menangis, lalu kami bertanya kepadanya, apakah yang menyebabkan ayahanda menangis, ya Rasulullah?" Baginda SAW menjawab: "Pada malam aku diisr'k hingga ke langit, di sana aku melihat perempuan dalam keadaan amat dahsyat. Dengan sebab itu aku menangis mengenangkan azab yang diterima mereka." Ali bertanya: "Apakah yang ayahanda lihat di sana?" Rasulullah SAW menjawab: "Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otak kepalanya menggelegak. Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair di-curah ke dalam halkumnya (tekak). "Aku lihat perempuan yang digantung kedua kakinya terikat, tangannya diikat ke ubun-ubunnya, disuakan ular dan kalajengking. Aku lihat perempuan yang memakan dagingnya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Aku lihat

Mukjizat-Mukjizat Rasulullah

1. Al-Quran Al-Karim Merupakan mukjizat terbesar yang menunjukkan kebenaran ajaran beliau, Al-Islam, yang diturunkan oleh Allah. 2. Air memancar dari sela-sela jemari Sebuah wadah air pernah disodorkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Lalu, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mencelupkan tangannya ke dalam wadah air itu. Maka, air memancar dari sela-sela jemari tangan beliau. Dengan air itu, para sahabat berwudhu. Jumlah mereka waktu itu adalah 300 orang. (HR. Al-Bukhari, no. 3572) 3. Makanan sedikit cukup untuk orang banyak Suatu ketika, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terlihat lemas karena menahan lapar. Abu Thalhah yang mendengar hal itu akhirnya menemui istrinya. Abu Thalhah dan istrinya berniat mengundang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk makan. Singkat cerita, Abu Thalhah dan istrinya hanya memiliki makanan yang sedikit. Namun ternyata Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak banyak sahabat untuk ikut makan ke rumah A

TIDUR RASULLAH

Hadits dari Barra bin ‘Azib ra : Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di lambung kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini mengajarkan kepada umat Islam agar berbaring dilambung kanan. Pada saat itu tak ada yang mengetahui apa alasan dibalik sunah tersebut, tetapi kini melalui penelitian yang panjang para ilmuwan berhasil mengungkapkan rahasia di balik anjuran tersebut. Dan berikut ini akan dijelaskan rahasia dari berbagai posisi tidur. Tidur Dengan Tengkurap Dr. Zafir al-Attar berkata “Seseorang yang tidur dengan cara tengkurap di atas perutnya setelah suatu periode tertentu akan mengalami kesulitan bernafas karena seluruh berat badannya akan menekan ke arah dada yang menghalangi dada untuk merenggang dan berkonstraksi saat bernafas. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan asupan oksigen y